| |
- RIHLAH...atau
jalan-jalan, pergi ke tempat yang jauuuuh sebagai
- acara
melepaskan kepenatan fisik serta pikiran, pelampiasannya
- adalah dengan
melihaat panorama pegunungan, pendakian gunung
- merupakan kegiatan favorite
ana, subhanallah kalu kita melihat
- keindahan alam, kebesaran ciptaannya maka
kita akan merasakan
- bagaimana kerdilnya kita di hadapan Rabbi, ingin rasanya
menikmati
- setiap jengkal makhlukNya baik beningnya air sungai (masya Allah
- gimana Air syurga nanti) udara yang bersih sehingga membuat
- paru-pari terisi
O2 yang sehat tanpa polusi.
- ingin
rasanya menginjakan kaki membuat bekas jejak di puncak
- gunung yang tinggi
dan berkata Allahu Akbaar..sehingga suaranya
- dapat di dengar semua orang.
sejauh ini ana telah merasakan tingginya
- gunung
papandayan di garuut,bersama temen-temen ikhwan gang SMU
- kami
melompati batu-batu besaar di sungai-sungai yang berbau belerang
- yang
cocok untuk menghilangkan jerawat.heehe...sesampainya di puncak
- kami
melepas kan lelah dengan shalat di tengah sungai di atas batu kali
- yang
besar (cukup untuk shalat munfarid) setelah shalat di adakan
- forum
tauziyah ...lalu membaakaar ubi di dekat tenda.
-
semester
awal kuliah, kami ingin rasanya melihat semarang dari atas,
-
dan
untungnya program liqo mendukung upaya tersebut, satu kelompok
-
kita
jalan bersama yang kebetulan semua ikhwah satu fakultas termasuk
-
murrabbinya,
ba'da shalat isya dan tauziyah kita berangkat dari jibaran
-
(badan
gunung ungaran) menuju puncak dengan melewati jalan setapak,
-
bertujuh
dengan perlengkapan apa adanya, hanya 2 senter kecil
-
yang
menerangi jalan kita dan itupun kemudiaan yang satu mati, baru
-
pertama
kaali meraskan jalan yang gelap dan penuh jerikil tajam
-
(kebanyakan
memakai sendal jepit) yang memagang senter paling depan
-
memberikan
aba-aba kalau ada lobang atau batu terjal.
-
Alhamulillah
akhirnya kita sampai di puncak dan menginap di
-
perkampungan
(5 KK) tepatnya mushala sana..pada pukul 24 :00 lebih.
-
udara
yang dingin membuat kam tak kuasa memejamkan mata karena
-
tak
ada api atau selimuut yang menutupi kami..sampai akhirnya udara
-
shubuh
mengharuskan kita bangun untuk shubuh berjamaah.
- dan
yang terakhir adalah menapaki hutan-hutan jurang serta tebing di Gonohardjo
Boja.
- bersama
rekaan-rekan antivis islam kita mengadakan mukhayam selama 3 hari,
- ana
bergabung dengan satu fakultas ISIP Undip dalam satu tenda, perjalanan
dengan
- menggunakan
truk bertemankan air hujan ternyata tidak membuat stamina ikhwah ikhwah
- menurun
sebab setibanya di sana kita di suguhkan keindahan dan tantngan alam.
- dengan
acara yang di susun panitia kita di gembleng fisik dan ruhiyah kita, di sana
- kita
di latih cari jejak malam hari tanpa penerangan, setibaanya di pos kita di
uji
- dengan
berbagai macam test islam, lalu di pagi harinya lintas alam dengan bekal
- teka-teki
yang akan di tanyakan di tiap pos, banyak air terjun di sana tercatat 3 air
terjun
- tinggi
dan besar kita lewati dan 2 air terjun keciil.pekikan takbir sahut menyahut
antar
- kelompok
menandakan bahwa ada kelompok di belakang dan di depan. namun kita
- sempat
tertahan di tebing yang curam dan di harus kan menggnakan tali dan tonkat
- untuk
naik ke atas. setibanya di pos terakhir setalh sebelumnya sering push Up nya
- akhirnya
Hujan benar-benar berkah karena pos terakhir di batalkan karena jarak
pandang
- kurang
dari 3 meter sehingga panitiaa berusaha menjemput kelompok-kelompok
- agar
tidak tersesat. yaah itu lah perjlanan 6 jam lintas alam capek dan
buasaaah..dan
- training
terakhir adalah simulasi perang, dengansenjata air warna di bungkus
- plastik
tipis, kita di leburdan di bagi dua kelompok, saling memperebutkan bola di
markas
- lawannya,
pemenangnya adalah yang berhasil membawa bola lawannya ke markas sendiri.
- aku
kalah karena di hadang oleh tiga musuh, tugas ane adalah intel..memeriksa
strategi
- dan
markas lawan. ane syahiid dengan luka air warna...the end
-
|